Bulakpacing, "Ibune Galak Bapane Kecing". Begitu kelakar orang membuat kepanjangan nama desa ini. Sungguh tak terpikir sebelumnya untuk menyambangi desa ini untuk mencari titik sampah. Awalnya, kak Indra, Difable Slawi Mandiri, memberi kabar adanya titik sampah di sebelah Musholla di Rt 1. Lalu aku kesana. Dan ternyata pencarian berlanjut, di desa ini aku menemukan 5 titik sampah.
Dan disinilah yang terdahsyat. Sebelah timur SD Bulakpacing I. Selokan yang kering tanpa air. Terisi dengan bungkusan-bungkusan plastik, entah apa saja isinya. Semakin ke timur bungkusan sampah yang ada semakin besar ukurannya, bukan lagi plastik kresek, melainkan berkarung-karung. Lokasi ini berada di seberang pemakaman desa. Ceceran sampah terus terperosok diantara tetumbuhan, memanjang sampai sungai besar. Di bawah sungai pun banyak sampah.
Ini luar biasa, menurutku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar