SLAWI - Pemkab Tegal berencana membangun tiga tempat pembuangan akhir (TPA) pada tahun ini. Keberadaan TPA perlu untuk mengatasi permasalahan sampah yang dinilai sudah darurat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono mengatakan, tiga TPA sampah akan dibangun di Desa Karangmalang dan Penujah, Kecamatan Kedungbanteng, serta di Desa Margasari Kecamatan Margasari.
"Tiga TPA baru ditargetkan dibangun pada tahun ini, dan dioperasionalkan secepatnya," kata Joko, Senin (11/2).
Joko menyebut permasalahan sampah di Kabupaten Tegal sudah darurat. Selain perlunya TPA baru, dia mengakui perlu ada perbaikan terkait pengangkutan sampah karena masih amburadul sehingga banyak yang sampah yang tidak terangkut.
"Jujur kalau soal sampah, saya betul malu. Kita harus perbaiki maping pengangkutan sampah dari hilir ke hulu karena sampah sudah darurat di sini," tandasnya.
Dia meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) segera menghitung kembali jumlah seluruh Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan TPA di Kabupaten Tegal. Setelah dihitung, setiap TPS dan TPA diberi nomor secara urut.
Menurutnya, hal itu dilakukan untuk menyesuaikan jumlah armada truk pengangkut sampah yang hanya ada sebanyak 60 unit.
"Agar armada truk pengangkut sampah beroperasi secara terjadwal. Jadi, satu truk bisa mengangkut sampah daru beberapa TPS ke TPA. Jika alur kerjanya sudah rapi, pasti anggaran pun akan mengikuti," ujar Joko.
Joko berharap maping pengangkutan sampah tersebut sudah selesai pada Februari ini. "Siapkan pula SDM-nya," tegasnya.
Sementara terkait keberadaan TPS Kebasen di jalur dua jalan raya Tegal - Slawi yang banyak dikeluhkan masyarakat, Joko memastikan sampah-sampah yang ada di lokasi itu sudah dipindahkan ke TPS Desa Pesarean Kecamatan Adiwerna.
"Sejak awal Februari kemarin. TPS di Kebasen sudah dipindahkan ke TPS Desa Pesarean, depan RSI Muhammadiyah Singkil. Jadi, tak boleh lagi ada aktivitas buang sampah di Kebasen," pungkasnya. (far/zul)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar